Selasa, 18 Januari 2011

Ternyata aku memang bener-bener.....


Akhirnya “punya” blog juga. 

Sudah sekian lama ingin mempunyai sebauh blog sebenarnya. Tapi bisa dikatakan juga sudah lama “punya” blog sesungguhnya. Saya beri tanda kutip disana karena memang saat terpikirkan untuk membuat sebuah blog saya langsung membuatnya. Di beberapa tempat yang berbeda bahkan. Hanya saja entah memang kurang ada niat atau kemampuan, akhirnya semua blog yang sudah dibuat langsung berakhir begitu saja setelah dimulai.


Waktu terus berjalan, sekian lama bergulat dengan internet dan segala macam yang berhubungan dengannya saya hanya memanfaatkan jejaring sosial. Sangat booming memang, boleh dibilang tidak gaul kalau tidak punya account f***book atau t***ter. Sampai akhirnya tersadar dan kembali menapak ke bumi bahwa kita bisa melakukan lebih dengan dunia maya ini.

Berkutat dengan jejaring sosial memang mengasikkan dan pasti ada manfaatnya bagi yang bisa mengambil keuntungan dari sana. Tapi bagi saya yang hanya untuk melihat-lihat saja tidak hanya membuang-buang waktu tapi juga dana yg tidak sedikit untuk dialokasikan hanya untuk kesenangan itu. Karena pada akhirnya sudah menjadi suatu kebutuhan hingga terasa tidak afdol kalau pagi-pagi belum buat “status” ataupun cek status teman-teman lain. 

Sudah seringkali terpikirkan untuk memanfaatkan dunia maya ini termasuk dunia jejaring sosial untuk mendapatkan “penghasilan” tambahan. Tapi apa boleh dibuat, sudah muter-muter keseluruh penjuru dunia maya tapi tidak menemukan yang mudah dan tepat plus cepat untuk mewujudkan keinginan tersebut. Memang tidak akan ada yang mudah dan tidak akan dibuat mudah kalau belum dicoba (ya iyalah cuma muter-muter doang...). Sampai akhirnya memutuskan untuk punya blog dalam artian yang sesungguhnya.

Perjalanan yang panjang

Keputusan untuk memulai kembali yang sudah lama dimulai dengan pertimbangan bahwa blog memiliki keuntungan ganda dalam hal perdunia mayaan. Kita tetap bisa menjalin hubungan dengan sesama blogger seperti halnya pada jejaring social. Ditambah dengan manfaat lebih dari seringnya membaca “status” antar blogger berarti kita akan mendapatkan informasi yang akan berguna. Kita bisa “mencuri” berbagai macam ilmu yang dibagikan secara gratis dan berserakan dimana-mana. Disamping itu kita bisa mengembangkan blog kita untuk dunia bisnis saat traffic blog kita sudah dilirik para “investor”.

Hanya saja ternyata bukan hal yang mudah untuk memulai sesuatu. Apalagi diperparah bahwa itu baru disadari saat tulisan ini dibuat. Saya adalah orang yang kurang dalam hal “continue”, atau kata orang jaman sekarang anget-anget tai ayam. Sepertinya masalah itu juga yang telah membuat permulaan itu berakhir begitu saja. Jadi untuk saat ini saya harus pertegas kembali mengenai niat yang harus dilanjutkan dengan tindakan. Karena niat tanpa tindakan tidak akan membuahkan apa-apa dan begitu juga sebaliknya.

Tidak berhenti disitu saja karena ternyata saya juga kurang pintar dalam hal bahasa pemprograman. Setelah memulai kembali saya dihadapkan pada kenyataan bahwa untuk membuat sebuah blog sesuai selera tidaklah semudah membalik bahkan telapak kaki gajah sekalipun. Terbayang kode-kode yang bahkan tidak tau fungsinya untuk apa. Oh iya, saya pernah beli buku cara buat blog. Semua kode-kode itu saya telan mentah-mentah, bahkan itupun awalnya tidak bisa membantu karena walau sudah saya tuliskan yang menurut saya sudah sesuai instruksi tapi tidak juga berfungsi. Apa yang terjadi?? yah saya putuskan untuk buat dua blog, satu untuk segala macam percobaan dari hasil percontekan dan satu lagi yang serius untuk dilanjutkan.
Alhasil, ini lah tampilan blog yang saya utarakan sebagai hasil serius tadi. Maaf, bukan hasil serius sebenarnya, karena saya lebih serius mengerjakan blog “percobaan”. Kemudian saat berhasil disana saya langsung praktekan disini. Semoga suatu saat nanti saya bisa memanfaatkan blog itu dengan lebih layak. Maklum masih juga belajar dan belum ada selesainya karena yang pasti tidak akan pernah selesai. Proses adalah keberhasilan atau kegagalan yang terus-menerus kita capai hingga pada akhirnya kita tidak akan pernah bisa menentukan mana hasil yang sesungguhnya seiring berjalannya waktu dikarenakan keinginan manusia yang tidak akan pernah ada habisnya.

Ternyata saya juga…

Proses terus berjalan. Contek sani-sini. Muter-muter diberbagai blog yang menyediakan layanan gratis untuk pemula. Membolak-balik buku sampe lecek karena setiap yang dituliskan tidak jua mendapatkan hasil. Gonta-ganti template karena tidak ada yang cocok. Eh bukannya tidak cocok juga, tapi seringkali template yang tidak bersahabat hingga terlalu susah bagi saya untuk mengutak-atiknya. Sampai-sampai berpikir; seandainya ada orang disini yang bisa ngajarin langsung. Sudah tanya temen-temen kantor juga tidak ada yang tau. Ya ampun segitunya kah virus internet hanya untuk jejaring sosial sudah merebak. Hingga orang-orang pintar semua terjebak didalamnya.
Sedikit tapi pasti melewati proses yang tidak semulus jalanan di ibu kota, blog ini pun siap untuk dimasuki ide-ide yang hanya menumpuk. Saking tingginya tumpukan, saya bingung mau di isi apaan ini blog ya??? Tapi yang pasti saya tahu bahwa semua manusia pernah mengalami hal ini. ‘Ketidak tahuan yang didasari pada ide-ide yang tidak pernah tercurahkan pada tempatnya’ kalau boleh saya ejawantahkan. Disadari atau tidak, pada dasarnya kita mampu, tapi tumpul karena tidak pernah tersentuh gerenda-gerenda yang akan mempertajam kemampuan kita.

Sampai disitu saya pikir “let it flow” saja lah. Untuk saat ini biarlah ini menjadi buku harian yang akan terisi dengan curhatan-curhatan dan ocehan-ocehan yang terpikirkan saat ingin disampaikan. Semoga lebih lanjut akan terasah kembali sisi kemampuan saya. Apalagi setelah lama tidak berkutat dengan kata-kata tersurat, terasa sangat susah untuk menemukan komposisi alphabet yang tepat hanya untuk mengutarakan isi hati.
Sampai disini saya sudah bisa sombong karena sudah “punya” blog. Tapi kemudian terasa sangat kecil karena sejalan beriringan dengan waktu dan semakin saya mengetahui sisi-sisi lain dunia ini ternyata begitu banyak yang bisa kita lakukan. Kita hanya cukup menguatkan hati dan semua akan terbuka dengan sendirinya. Berkeloknya jalan hanya membuat pisau semakin tajam untuk digunakan. Semakin sulit tantangan maka akan semakin memuaskan dahaga keingin tahuan kita. Semakin terjal jalan yang kita daki, hanya akan membuat kita semakin tahu fokus langkah kaki ini.

Saya hanya berharap ini tidak akan berakhir kembali seperti sebelumnya.

0 masukan:

Posting Komentar